Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh dengan berkah,
bulan yang sangat diistimewakan oleh Allah SWT, didalamnya terdapat malam yang
lebih baik dari seribu bulan, di dalamnya penuh dengan rahmah, ampunan dan
pembebasan dari api neraka, bulan yang dirindukan kedatangannya dan ditangisi
kepergiannya oleh orang- orang yang shalih. Pada bulan Ramadhan inilah kaum
muslimin seharusnya melakukan pengembaraan ruhani dengan mengekang nafsu
syahwat dan mengisi dengan amal-amal yang mulia. Semua itu merupakan momen dan
sekaligus sarana yang baik untuk mencapai puncak ketaqwaan. Dosa dan kekhilafan
juga merupakan sasaran yang akan kita hapuskan dalam bulan Ramadhan ini.
Untuk mendekatkan sasaran tersebut, kiranya perlu menyambut
tamu Allah SWT yang agung ini dengan mengadakan pembekalan ruhani dan
pengetahuan tentang bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Diantara bekal-bekal
yang harus dimiliki dalam menyongsong bulan mulia ini adalah:
1. Mempersiapkan
persepsi yang benar tentang bulan Ramadhan
Untuk memberikan motivasi beribadah di bulan Ramadhan dengan
optimal, sebelum Ramadhan datang Rasulullah SAW mengumpulkan para sahabatnya
guna memberikan persepsi yang benar dan mengingatkan betapa mulianya bulan
Ramadhan. Dalam sebuah hadits yang panjang Rasulullah SAW bersabda:
Dari Salman ra. Beliau berkata: Rasulullah berkhutbah
ditengah-tengah kami pada akhir Sya’ban, Rasulullah bersabda: Haimanusia, telah
menjelang kepada kalian bulan yang sangatagung, penuh dengan barakah,
didalamnya ada malam yang lebih baik dari seribu bulan, bulan dimana Allah SWT
telah menjadikan puasa didalamnya sebagai puasa wajib, qiyamullailnya sunnah,
barangsiapa yang pada bulan itu mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan suatu
kebaikan, nilainya seperti orang yang melakukan amalan wajib tujuh puluh kali
pada bulan lainnya dst. (HR. Ibnu Huzaimah, beliau berkata: hadits ini adalah
hadits shahih)
2. Membekali diri
dengan ilmu yang cukup
Sasaran dari ibadah puasa adalah untuk meningkatkan kualitas
iman dan taqwa kita. Untuk itu, ibadah puasa harus dilakukan dengan tatacara
yang benar, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
Banyak orang berpuasa yang tidak mendapat apa-apa dari
puasanya kecuali lapar. Dan banyak orang shalat malam, tidak mendapat apa-apa
dari shalatnya kecuali begadang. (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah).
Barangsiapa tidak meninggalkan kata-kata dusta (dalam
berpuasa) dan tetap melakukannya, maka Allah SWT tidak butuh ia meninggalkan makan
dan minumnya. (HR. Bukhari)
Dari dua hadits di atas bisa disimpulkan bahwa membekali
diri dengan segala ilmu yang berkaitan dengan puasa Ramadhan akan sangat
berpengaruh terhadap kemampuan kita untuk meningkatkan kualitas ketaqwaan kita
melalui bulan Ramadhan yang mulia ini.
3. Melakukan
persiapan jasmani dan ruhani
Sebelum masuk bulan Ramadhan, Rasulullah SAW mengajarkan
kepada kita agar banyak melakukan ibadah puasa di bulan Sya’ban. Dengan
berpuasa di bulan Sya’ban berarti kita telah mengkondisikan diri, baik dari
sisi ruhiyah maupun jasadiah. Kondisi ini akan sangat positif pengaruhnya dan
akan mengantarkan kita dalam menyambut Ramadhan dengan berbagai ibadah dan
amalan yang disunnahkan. Di sisi lain, tidak akan terjadi lagi gejolak fisik
dan proses penyesuaian terlalu lama seperti banyak terjadi pada orang yang
pertama kali berpuasa, misalnya lemas, badan terasa panas, tidak bersemangat,
banyak mengeluh, dsb
4. Memahami
keutamaan-keutamaan bulan Ramadhan
Bulan Ramadhan diciptakan Allah SWT penuh dengan keutamaan
dan kemuliaan. Maka mempelajari dan memahami keutamaan dan kemuliaan tersebut
akan memotifasi kita untuk lebih meningkatkan amal ibadah kita. Diantara
keutamaan dan kemuliaan bulan Ramadhan adalah :
a. Bulan kaderisasi taqwa dan bulan diturunkannya Al Qur’an
Allah SWT berfirman :
”Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agarkamu bertaqwa”(QS:AI-Baqarah:183)
Bulan Ramadhan bulan yang didalamnya diturunkan AI-Qur’an sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda(antara yang hak dan yang bathil) maka barang siapa mendapatkannya
hendaklah iapuasa. (QS:AI-Baqarah:185)
b. Bulan paling
utama, bulan penuh berkah
Rasulullah SAW bersabda:
Bulan paling utama adalah bulan Ramadhan, dan hari yang
paling mulia adalah hari Jum’at.
Dari Ubaidah bin Sharnit, bahwa ketika Ramadhan tiba.
Rasulullah bersabda: Ramadhan telah datang kepada kalian, bulan yang penuh
berkah, pada bulan itu Allah SWT akan memberikan naungan~Nya kepada kalian, Dia
turunkan rahmat-Nya, Dia hapuskan kesalahan-kesalahan dan Dia kabulkan do’a.
Pada bulan itu Allah SWT akan melihat kalian berlomba melakukan kebaikan. Allah
SWT akan membanggakan kalian di depan Malaikat. Maka perlihatkanlah kebaikan
diri kalian kepada Allah SWT, sesungguhnya orang yang celaka adalah orang yang
pada bulan itu tidak mendapat rahmatAllah SWT. (HR. Tabrani).
c. Bulan ampunan
dosa, bulan peluang emas melakukan ketaatan
Rasulullah SAW bersabda: ”Antara shalat lima waktu, dari
hari jum’at sampai jum’at lagi, dari Ramadhan ke Ramadhan, dapat menghapuskan
dosa-dosa kecil apabila dosa-dosa besar dihindarkan.” (HR. Muslim)
Barang siapa puasa karena iman dan mengharap pahala dari
Allah SLVT ia akan diampuni semua dosanya yang telah lalu. (HR. Bukhari-Muslim)
Apabila bulan Ramadhan telah datang pintu syurga dibuka,
pintu-pintu neraka ditutup dan syetan-syetan dibelenggu. (HR. Bukhari-Muslim)
d. Bulan
dilipatgandakannya pahala amalshalih
Rasulullah SAW bersabda:
Setiap amal anak Adam dilipatgandakan pahalanya, satu
kebaikan menjadi sepuluh kali lipat sampal tujuh ratus kali lipat, Allah
SWTberfirman: “Kecualipuasa, puasa itu untuk Ku dan Akulah yang akan
membalasnya. la tinggaikan nafsu syahwat dan makanannya semata-mata karena
Aku”. Orang yang berpuasa mendapat dua kebahagiaan ketika berbuka, dan ketika
berjumpa Rabb-nya. Bau mulut orang yang berpuasa disisi Allah SWTIebih wangi
daripada bau parfum misik.” (HR. Muslim)
Rabb-mu berkata: “Setiap perbuatan baik (di bulan Ramadhan)
dilipatgandakan pahalanya sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat.
Puasa untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya. Puasa adalah perisai dari api
neraka, bau mulut orang yang berpuasa disisi Allah SWT lebih wangi dari parfum
misik. Apabila orang bodoh berlaku jahil kepada seseorang diantara kamu yang
sedang berpuasa, maka hendaklah kamu katakan: “Saya sedang puasa.” (HR.
Tirmidzi)
e. Bulan jihad dan
kemenangan
Sejarah telah mencatat, bahwa pada bulan suci Ramadhan
beberapa kesuksesan dan kemenangan besar diraih ummat Islam. Ini membuktikan
bahwa bulan Ramadhan bukan merupakan bulan malas dan bulan lemah, tapi bulan
Ramadhan adalah bulan jihad dan kemenangan.
Perang Badar yang diabadikan dalam AI-Qur’an sebagai “Yaumul
Furqan”, ummat Islam meraih kemenangan besar pada tanggal 17 Ramadhan tahun 10
Hijriyah dan saat itu juga gembong kebathilan Abu Jahal terbunuh. Pada bulan
Ramadhan, Fathu Makkah(pembebasan kota Makkah) yang diabadikan oleh AI-Qur’an
sebagai “Fathan Mubina”, terjadi pada tanggal 10 Ramadhan tahun 8 Hijriah.
Perang “Ain Jalut” menaklukan tentara Mongol terjadi pada
bulan Ramadhan, tepatnya pada tanggal 25 Ramadhan 658 Hijriah.
Andalusia(Spanyol) ditaklukan oleh tentara Islam dibawah pimpinan Tariq bin
Ziyad juga terjadi pada bulan Ramadhan, yaitu pada tanggal 28 Ramadhan 92
Hijriah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar